Minggu, 12 Juni 2011

Jenis Penyakit Kandungan

a.    Radang Genitalia Eksterna
·         BARTOLINITIS
Bartolinitis adalah Infeksi pada kelenjar bartolin atau bartolinitis juga dapat menimbulkan pembengkakan pada alat kelamin luar wanita. Bartolinitis disebabkan oleh infeksi kuman pada kelenjar bartolin yang terletak di bagian dalam vagina agak keluar. Infeksi alat kelamin wanita bagian bawah biasanya disebabkan oleh :
Virus : kondiloma akuminata dan herpes simpleks.
Jamur : kandida albikan.
Protozoa : amobiasis dan trikomoniasis.
Bakteri : neiseria gonore.
Patofisiologi
Pada vulva : perubahan warna kulit,membengkak, timbunan nanah dalam kelenjar, nyeri tekan.
Kelenjar bartolin membengkak,terasa nyeri sekali bila penderia berjalan atau duduk,juga dapat disertai demam
Kebanyakkan wanita dengan penderita ini datang ke PUSKESMAS dengan keluhan keputihan dan gatal, rasa sakit saat berhubungan dengan suami, rasa sakit saat buang air kecil, atau ada benjolan di sekitar alat kelamin.
Terdapat abses pada daerah kelamin
Pada pemeriksaan fisik ditemukan cairan mukoid berbau dan bercampur dengan darah.
Pengobatan
Pengobatan yang cukup efektif saat ini adalah dengan: antibiotika golongan cefadroxyl 500 mg, diminum 3×1 sesudah makan, selama sedikitnya 5-7 hari, dan asam mefenamat 500 mg (misalnya: ponstelax, molasic, dll), diminum 3×1 untuk meredakan rasa nyeri dan pembengkakan, hingga kelenjar tersebut mengempis.
·         VULVOVAGINITIS
Vulvovaginitis adalah iritasi/inflamasi pada kulit daerah vulva dan vagina. Iritasi ini dapat menyebabkan terjadinya:
gatal-gatal (45-58%) di sekitar daerah labia mayora (bibir vagina besar), labia minor (bibir vagina kecil), dan daerah perineal (daerah perbatsan antara vagina dan anus)
kemerahan dan rasa seperti terbakar pada kulit (82%)
rasa tidak nyaman pada kulit terutama pada saat atau setelah buang air kecil
banyaknya lendir yang keluar dari vagina (62-92%)
pendarahan(5-10%)
Penyebab Vulvovaginitis
(a) Infeksi oleh bakteria, jamur, virus, dan parasit lainnya baik karena kurangnya kepedulian menjaga kebersihan vulva dan vagina juga oleh penyakit menular lainnya.
(b) Penggunaan bahan-bahan kimia yang terdapat pada sabun mandi, parfum, dan lainnya yang digunakan pada vulva dan vagina. Hal ini dapat mengaibatkan iritasi jaringan sekitar dan dapat mempermudah terkena vulvovaginitis.
(c) Kebiasaan sehari-hari seperti pengunaan baju basah, pengunaan celana dalam terlalu ketat, celana dalam kurang bersih, dan kebiasaan membersihkan anus sehabis BAB yang tidak tepat.

·         VAGINITIS DAN VULVITIS
Vaginitis adalah suatu peradangan pada lapisan vagina. Vulvitis adalah suatu peradangan pada vulva (organ kelamin luar wanita). Vulvovaginitis adalah peradangan pada vulva dan vagina.
Penyebab
Infeksi
- Bakteri (misalnya klamidia, gonokokus)
- Jamur (misalnya kandida), terutama pada penderita diabetes, wanita hamil dan pemakai antibiotik
- Protozoa (misalnya Trichomonas vaginalis)
- Virus (misalnya virus papiloma manusia dan virus herpes).
Zat atau benda yang bersifat iritatif
- Spermisida, pelumas, kondom, diafragma, penutup serviks dan spons
- Sabun cuci dan pelembut pakaian
- Deodoran
- Zat di dalam air mandi
- Pembilas vagina
- Pakaian dalam yang terlalu ketat, tidak berpori-pori dan tidak menyerap keringat
- Tinja
Tumor ataupun jaringan abnormal lainnya
Terapi penyinaran
Obat-obatan
Perubahan hormonal
Gejala
Gejala yang paling sering ditemukan adalah keluarnya cairan abnormal dari vagina. Dikatakan abnormal jika jumlahnya sangat banyak, baunya menyengat atau disertai gatal-gatal dan nyeri. Cairan yang abnormal sering tampak lebih kental dibandingkan cairan yang normal dan warnanya bermacam-macam. Misalnya bisa seperti keju, atau kuning kehijauan atau kemerahan. Infeksi vagina karena bakteri cenderung mengeluarkan cairan berwarna putih, abu-abu atau keruh kekuningan dan berbau amis
Infeksi karena Trichomonas vaginalis menghasilkan cairan berbusa yang berwarna putih, hijau keabuan atau kekuningan dengan bau yang tidak sedap. Gatal-gatalnya sangat hebat.
Luka terbuka yang menimbulkan nyeri di vulva bisa disebabkan oleh infeksi herpes atau abses. Luka terbuka tanpa rasa nyeri bisa disebabkan ole kanker atau sifilis. Kutu kemaluan (pedikulosis pubis) bisa menyebabkan gatal-gatal di daerah vulva.
Diagnosa
Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala, hasil pemeriksaan fisik dan karakteristik cairan yang keluar dari vagina. Contoh cairan juga diperiksa dengan mikroskop dan dibiakkan untuk mengetahui organisme penyebabnya. Untuk mengetahui adanya keganasan, dilakukan pemeriksaan Pap smear.
Pada vulvitis menahun yang tidak memberikan respon terhadap pengobatan biasanya dilakukan pemeriksaan biopsi jaringan.
Pengobatan Umum Untuk Vaginitis & Vulvitis
1.Jamur:Miconazole, clotrimazole, butoconazole atau terconazole (krim, tablet vagina atau supositoria)
Fluconazole atau ketoconazole< (tablet)
2.Bakteri:Biasanya metronidazole atau clindamycin (tablet vagina) atau metronidazole (tablet).
Jika penyebabnya gonokokus biasanya diberikan suntikan ceftriaxon & tablet doxicyclin
3.Klamidia:Doxicyclin atau azithromycin (tablet)
4. Trikomonas:Metronidazole (tablet)
5. Virus papiloma manusia (kutil genitalis):Asam triklorasetat (dioleskan ke kutil), untuk infeksi yg berat digunakan larutan nitrogen atau fluorouracil (dioleskan ke kutil)
6. Virus herpes:Acyclovir (tablet atau salep)